Ahli Waris Yang Menerima Janji dari Allah
Ambilan : Roma 8:14-18
I. Pendahuluan
Hita na hinarga ni Tuhanta, didalam tradisi adat Batak, tanto ibotoh hita do bahasa adong do Pewarisan Harta (pembagian tading-tadingan ni Orang tua). Secara umum ise do mandapot warisan ai? Na pasti aima niombah ni orang tua ai sandiri, hansih pe dong do homa itangar hita bahwa warisanni iberehon hubani saninani. Tetapi secara umum harta ai iberehon hubani Niombahni. Jarang do itangar hita iberehon hartani hubani tetanggani apalagi adong ope anggota keluarga na legan. Nasihol sobuton bani hata on aima, hita pe namaningon do jadi anakNi Naibata ase dapotan warisan na humbani Tuhan ai baik ma ai berbentuk Janji-janji Allah ase gabe hasomanNi ma homa hita ibagas hasangapon. Anggo sonai ahama si bahenonta?
II. PENJELASAN NATS
Ibagas surat ni Paulus on ibangun do sada pandangan sonaha hubungan antara orang Kristen dengan Allah. Orang Kristen disebutnnya sebagai orang yang diangkat menjadi anak Allah. (anggota keluarga Allah) jadi marhitei dasar on ma sidea gabe pewaris janji, harta dan kerajaan Allah. Na ija, Keluarga Allah berarti juga seorang yang dipimpin oleh Allah (ayat 14). Siapapun itu, suku apapun itu, status yang dulunya bagaimanapun itu, dalam keluarga itu mereka bersama-sama dipimpin oleh Roh. Dob naik Jesus hu nagori atas roh ma tonduy napansing, lanjar aima ma homa namarhorja ibagas na porsaya. Jadi sonaha do hita na dob iangkat gabe anak, adong do beberapa hal na porlu botohonta bahasa pengangkatan anak (anak yang diadopsi misalni), orang yang diangkat gabe anak tontu domma kehilangan seluruh hak yang ada di dalam keluarga sebelumnya, dan mendapat hak yang sesungguhnya di dalam keluarganya yang baru.
Sebelumnya, sebelum kita diangkat menjadi anak Allah, kita disebut sebagai orang yang berhutang terhadap daging karena tuntunan hukum taurat (ayat 12), kini disebut sebagai orang yang dibebaskan dari hutang-hutangnya itu. Ia dibebaskan oleh Allah bersama-sama dengan Yesus dari roh perbudakan dunia ini. Ia dianggap memiliki kehidupan yang baru karena sudah diangkat oleh Roh Allah, dan sebagai orang yang telah diangkat oleh Roh Allah disebut sebagai orang yang telah menerima Roh Allah dan merekalah yang disebut Anak Allah (ayat 15).
Roh Allah ` berdiam didalam anak Allah supaya memimpinnya agar berpikir, berbicara, dan bertindak sesuai dengan Firman Allah.
1. Dia memimpin terutama dengan dorongan-dorongan yang
· Merupakan dorongan batiniah untuk melakukian kehendak Allah dan mematikan perbuatan-perbuatan yang buruk tubuh
· Senantiasa selaras dengan ajaran Alkitab
· Dimaksudakan memberikan pengajaran dalam hidup ini
· Bertententangan dengan keinginan berbuat dosa
· Mendorong orang percaya agar bertekun dalam iman
· Mengakibatkan kematian rohani apabila ditolak dan menghasilkan kehidupan rohani dan damai apabila ditaati.
2. Dorongan Roh Kudus datang oleh:
· Membaca Firman Allah
· Berdoa dengan sungguh-sungguh
· Mendengarkan khotbah dan ajaran yang saleh
Menjalankan dan mendengarkan nasihat-nasihat orang tua dan para pemimpin Kristen yang dapat di andalakan
Bani ayat 16: hita aima anakni Naibata. Hape anggo ipardiatei bani hasomalanta, hotop ope goluhta lang romban hubani hajongjongonta sebagai anak. Ihatahon do homa bahasa Tonduy in do manaksihon rap pakon Tonduyta. Roh kudus memberikan kepada kita kepastian bahwa melalui Kristus dan dengan Kristus kini kita menjadi anak Allah. Dia menjadikan nyata kebenaran bahwa kristus mengasihi kita dan hidup bagi kita di surga. Roh kudus juga juga menunjukkan kepada kita bahwa kasih Bapa kepadea kita sebagai anak angkatNya tidak kurang dari kasihNya kepada AnakNya yang tunggal. Akhirnya, Roh Kudus menciptakan di dalam kita kasih dan keyakinan yang me3mbuat kita berseru “ya Abba, ya Bapa”
Dalam ayat 17 jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, Paulus mengingatkan kita bahwa kehidupan yang berkemenangan di dalam Roh bukan suatu jalan yang mudah dilewati. Yesus menderita, dan kita yang mengikutiNya juga akan menderita. Penderitaan yang ini dianggap menderita bersama Dia, dan merupakan akibat dari hubungan kita kepada Allah sebagai anak, kemanunggalan kita dengan Kristus, kesaksian kita bagi Dia, dan penolakan kita un tuk menjadi serupa dengan dunia ini. (Rm 12:1-2). Penderitaan kita zaman ini, Penyakit, kesengsaraan, kekecawaan, kemiskinan, penganiayaan, kesedihan, dan kesusahan, dalam berbagai bantuknya- harus dianggap sebagai tidak berarti dibandingkan dengan berkat, hak istimewa, dan kemuliaan yang akan akan dianugrahkan kepada orang percaya yang setia pada zaman yang akan datang (ayat 18)
III. Hahonaanni
· Jika kita hidup oleh daging pada dasarnya kita adalah mati, Tetapi oleh karena Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.
· Sekarang kita telah menjadi Anak ni Naibata (bukan karena perbuatan baik kita tetapi karena kasih Allah kepada dunia ini). Dimana Allah telah membayar dosa-dosa kita dengan kematianNya di Kayu salib. Ase dop ni Holi dapotan hasangapon ampa hasonangan na ipasirisir ni Tuhanta ma hita.
· Anggo domma igoran anak ni Naibata, tontu kita sidah berani memanggil Bapa, pandiloonta ai pataridahkon hadohoronta dompak Naibata. Janah seng pitah hadohoronta tetapi Roh na Humbani Naibata domma marhorja ibagas dirinta.
· Sebagai anak ni Naibata domma sepatutni hita manangihon aha na gabe pangindoan ni Naibata hubanta,
· Sebuah karung tidak akan mampu berdiri dengan tegag tanpa ada yang mengisinya. Ise do na ibahen hita pangisi ni dirinta sadokah on? On ma na gabe sirenungkononta………
Tidak ada komentar:
Posting Komentar