Minggu, 28 Oktober 2012

ambilan Jesaya 35:4-7

Ambilan Minggu 09 September 2012
Minggu: XIV Dob Trinitatis
Usul Doding:Hal.352:1-3
Ia sandiri do na roh laho paluahkon hita; Jesaya 35:4-7a
I. Parlobeini
Jesaya 35:4-7a on ipukah humbani sada intruksi singkat ase ulang mabiar bangsa ni Naibata ai. Boi ma ihatahon bani ambilan on Jesaya mambaritahon barita malas ni uhur. Memang bangsa ai domma mambahen kesalahan atap pe dousa ase mambahen sidea hona uhumni Naibata, tapi aha na ialami ni bangsa ai selama iserang Kerajaan Asyur memang domma mammbahen ugah na bagas bani diri ni sidea, na lang tartambari sidea sandiri be. Akibat ni aima mengalami penindasan, penganiayaan sipata gayuran ampa buei tekanan secara politik, fisik sonai age parsaoran ni sidea pakon Naibata. Tontu kenangan on semakin membekas anjaha sulit ilupahon age tokkin. Halak na sonon sungguh-sungguh mamorluhon apoh-apoh ase bangkit pangarapan ni sidea. Bona ni pangarapan ni sidea aima Naibata sandiri na domma mangkatahon sihol roh anjaha paluahkon sidea, artini akan ada pemulihan humbani Naibata dompak bangsa na mangagan dirini lang bernilai be. Intruksi na iberehkon si Jesaya menekankon pasal pembalikan besar na terjadi bani parrohni Naibata sihol terjadi ma perubahan bukaon ma ijai mata na ni halak namapitung, ungkabon pinggol ni halak na nengel, marsurak-surak dilah ni halak na longah, pultak do bah i halimisan, gabe tao do horsik na marohop-ohop anjaha martubuhan bah i tanoh na horah.
II. Hatorangan Teks
Ayat 4: Sukacita yang besar akan dinyatakan bagi umat Tuhan, dan sukacita itu akan melebihi masa keemasan raja-raja sebelumnya di Israel, termasuk pada masa raja Hizkia di Yehuda. Seiring dengan ancaman dan hukuman Allah yang memang bukan sekedar omong kosong itu ternyata Allah juga adalah Allah yang pengasih dan setia. Ternyata Allah yang menghukum itu adalah Allah sumber hidup yang menerbitkan dan mengembalikan segala sesuatu menjadi baru dan indah. Inilah yang menjadi pengharapan umat. Dahulu pengharapan mereka sempat layu dan kering, tapi kini digantikan dengan suatu janji yang menyatakan bahwa Allah berpihak pada mereka. Kengerian akan diganti kesukaan, kebinasaan akan ditaklukkan dengan kehidupan yang baru: tenger ma uhurnasiam, ulang mabiar… Ada kesembuhan, pemulihan hubungan, perubahan alam, kedamaian, pembaruan kondisi hidup. Ini bukan dibatasi oleh lingkup jasmani saja akan tetapi berdimensi kekal yang menembus batas-batas manusia. Inilah sukacita yang luar biasa. Bahkan kalimaat Ia sandiri do na roh… menyatakan bahwa Allah yang berinisiatif, Allah yang memulai, Allah yang tidak tega atas keberadaan umatNya yang hidup dalam berbagai penderitaan. Allah berinisiatif untk mencari dan menemukan kembali umatNya.
Ayat 5-7a: Sonaha do pemuliahan na ibahen Naibata? Naparlobei aima mambuka mata na pitung ampa mangungkap pinggol na nengel. Mata na pitung aima keangkuhan, kepentingan sandiri na gabe lang boi mananda dirini sandiri, lang mananda sejarahni anjaha mananda dompak ja do tujuan ni Naibata ibagas dirini sidea. Pinggol na nengel aima akibat sorani dunia on, sora ni daging age sorani dirini sidea na sihol berdiri sandiri tanpa Naibata. Haganupan ai iubah ma gabe pinggol/mata na aktif manangar anjaha na taat bani Hatani Naibata, bani dilo-diloni Jahowa. Napaduahon, halak na repat marlumpat-lumpat songon ursa najaha marsurak dilah ni na longah, artini aima pemulihan terhadap uhurni sidea do na ikuathon sehingga margogoh sidea na mangirikkon Tuhan Naibata sehingga boi ma sidea mambahen pemulihan hubani lingkungan atappe persoalanni secara pribadi. Napatoluhon aima menyangkut alam, artini alam menjadi sumber kehidupan dan kesegaran.
III. Hahonaan
1. Ada satu kalimat motivasi: Janganlah mati sebelum meninggal, artinya kalimat ini memotivasi kita agar kita tidak putus asa ketika berbagai penderitaan menghalangi langkah kita. Kita harus tetap mempercayai keberpihakan Allah bagi kita, sebab Dia sudah menunjukkannya melalui Yesus Kristus. Tuhan tidak pernah meninggalkan kita sendiri sebab Dia mengerti dan peduli akan keadaan kita. Kita harus percaya dan memiliki pengharapan bahwa Yesus pasti datang untuk menyelamatkan kita.
2. Tuhan yang berinisiatif untuk datang menyelamatkan kita. Hati kita yang diteguhkanNya. Jadi jika hati kita dan Tuhan sudah bertemu maka disanalah akan ada perubahan yang luar biasa, demikian pula sukacita besar. Oleh karena itu siapkanlah hati kita karena Allah sudah datang untuk menyelamatkan kita.
Sibasaon Minggu 09 September 202
Minggu: XIV Dob Trinitatis
Usul Doding:Hal.402:1-2
Sai pujionku do Jahowa sadokah ahu manggoluh
Psalmen 146:1-10
I. Parlobeini
Psalm 146 aima psalm na parlobei humbani kumpulan psalm Haleluya (146-150), isobut sebagai psalm Haleluya halani psalm on ipungkah anjaha itutup marhitei hata ‘Haleluya’.
II. Hatorangan Teks
Ayat 1-2: Psalm on ipungkah marhitei sada seruan hubani diri si pemazmur/pribadini ase mamuji Jahowa, anjaha seruan singkat on isambung pernyataan maksud mamuji Naibata marhitei doding pakon musik sadokah ia manggoluh. Seruan ase mamuji Jahowa aima secara khusus sasaranni hubani dirini sandiri, tonduyni. Tonduy aima pusat kehidupanni manusia, halani ai anggo tonduy pe domma iarahkon ase mamuji Jahowa maka pasti seluruh kegiatanni manusia ai pe tontu berimbas hubani na mamuji Jahowa, entah itu ketika dia bekerja, berjalan dll. Satu hal yang perlu diingat bahwa sejak dari semula Tuhan menciptakan manusia untuk bersekutu denganNya juga untuk memuji dan meninggikan kebesaranNya. Namun dalam prakteknya kita jarang sekali atau tidak selalu membalas kebaikan dan kasih Tuhan itu meski hanya melalui pujian. Akan tetapi memuji Allah adalah suatu seruan yang sangat berharga, karena memuji Allah hanya dapat kita lakukan ketika manusia itu masih ada. Artinya hidup adalah satu-satunya kesempatan manusia untuk memuji Allah, kalau sudah mati maka manusia tidak akan bisa menikmati lagi kebesaran dan kuasa Allah.
Ayat 3-4: Masyarakat dimana pemazmur hidup pada masa itu terdapat kecenderungan yang umum untuk mengandalkan para bangsawan. Ini tidak mengherankan karena pada saat itu para bangsawan adalah pihak yang memiliki kekuasaan, harta, kepandaian atau bahkan pasukan dan senjata. Akan tetapi di tengah arus kecenderungan yang demikian pemazmur justru mengingatkan mereka akan keterbatasan para bangsawan. Kendati hebat, mereka bukanlah tempat yang tepat untuk diandalkan. Mereka punya nyawa yang terbatas dan kapan saja bisa melayang dan kembali ke tanah. Manusia adalah lemah, fana dan debu, serta segala kemegahannya akan lenyap melayang bersama dengan kematiannya.
Ayat 5-10: Kalaulah sudah dikatakan bahwa manusia adalah pribadi yang lemah, fana dan debu, maka tentunya dia memerlukan pertolongan. Tempat terbaik untuk mencari pertolongan adalah Tuhan, Allah Sang Pencipta. Terhadap orang-orang yang membutuhkan pertolongan, Tuhan melakukan berbagai tindakan nyata. Ada 9 tindakan Allah yang disebutkan dalam ayat 7-9, dan kesembilan tindakan nyata Allah tersebut masih diperlukan oleh kita sampai sekarang ini. dan tentu saja Tuhan masih sanggup mengerjakan semua itu. Tindakan Tuhan itu adalah mamintori halak na niodoh-odoh, mambere sipanganon bani halak na lohean, paluahkon halak na tartutup, mangungkab mata ni na mapitung, pajongjongkon halak na pinatunduk, mangkaholongi halak parpintor, manramotkon halak panginsolat, mansarihon halak na tading maetek pakon na mabalu, janah mambengkokhon dalan ni halak parjahat. Haganupan ai berarti bahwa Tuhan Naibata aima kekuatan ni haganup manusia ase boi hita manggoluh semakin tegak, jadi lang mangarap kekuatanni jolma. Oleh karena itu jika ada orang yang mengaku percaya akan tetapi hidupnya belum bisa berdiri tegak, belum bebas, matanya belum terbuka, masih terkurung, berarti omong kosong jika ia beriman kepada Tuhan. Dan sebaliknya kalau kita sudah tegak, sudah bebas maka kita juga harus bersedia membebaskan orang lain, disitulah iman kita harus kita buktikan bahwa Tuhan adalah satu-satunya penolong.
III. Hahonaan
1. Jika kasih dan kuasa Tuhan bagi umatNya sedemikian nyata, hal apakah yang seharusnya kita lakukan sebagai orang-orang yang telah mengerti dan mengalaminya? Firman Tuhan melalui pemazmur mengajak kita untuk melakukan 2 hal yang sederhana, yakni senantiasa memuji Allah dan menjadikan Dia Raja dalam hidup kita selama-lamanya.
2. Sada pe lang patut ibahen hita gabe tempat hatengeran ni uhur, tapi haganup do hita maningon martenger ni uhur hubani Jahowa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar